Laman

Jumat, 11 Juni 2010

Sejarah Akupunktur Dunia I

Sejarah Akupunktur Dunia I

Sejarah mencatat bahwa sebenarnya awal mula berkembangnya ilmu pengobatan akupunktur adalah berasal dari negeri tirai bambu atau Cina. Bangsa Cina sudah mengenal akupunktur yang dulunya dikenal dengan sebutan Chenjiu sejak kurang lebih dua ribu tahun yang lalu bahkan ada literatur ynag menyebutkan bahwa ilmu pengobatan ini sudah dikenal dan dipratekkan di Cina sejak lima ribu tahun yang lalu. Pencatatan mengenai ilmu akupunktur dimulai sejak zaman Kaisar Kuning melalui sebuah buku yang berjudul “Huangti Neijing” yang artinya ” Kitab Penyakit Dalam Kaisar Kuning”. Kitab ini sebenarnya dibuat pada zaman kerajaan Tjan kok. Kitab pengobatan ini dibuat atas perintah dari kaisar kepada salah seorang menterinya yang bernama Chi Po. Konon kaisar pada saat itu merasa risau bahwa dibalik kejayaan harta dan tahta kerajaan yang sudah dikuasainya namun ternyata masih banyak rakyatnya yang menderita akibat berbagai macam penyakit yang sangat sulit disembuhkan. Oleh karena itu sang kaisar memerintahkan kepada para ahli-ahli pengobatan di seluruh negeri untuk melakukan pengkajian ilmu pengobatan tidak hanya terhadap pengobatan dengan menggunakan daun-daunan, biji-bijian, batu dan tulang-tulang saja akan tetapi mengkaji ilmu pengobatan dengan menggunakan jarum. kaisar jug amemerintahkan kepada mentertinya tersebut untuk melakukan pencatatan sebaik mungkin agar prinsip-prinsip ilmu akupunktur tersebut tidak mudah dilupakan orang bahkan dapat dijadikan bahan kajian bagi para pengobat dimasa yang akan datang. Oleh karena itulah kitab Huangti Neijing dianggap sebagai kitab pertama ilmu akupunktur dan moksibusi.

Pada abad ke-IV sebelum masehi Jin Jueh Chen atau Pian Ciao menulis sebuah buku yang berjudul Nan-Jing atau soal-soal sulit dalam ilmu kedokteran. Buku tersebut pada bebrapa halamanya membahas banyak hal tentang akupunktur klasik. Hal tersebtu menyangkut meidian, uraian beberapa titik akupunktur dan juga beberapa teknik dalam menggunakan jarum akupunktur.

Tahun 207 sebelum masehi sampai dengan kira-kira tahun 220 tahun masehi selama masa pemerintahan Dinasti Han Cong Cing dan Hua Tao adalah dokter yang sangat terkenal dimasanya. Di samping terkenal dengan keahliannya nya dalam ilmu bedah mereka juga terkenal dengan kemampuannya dalam pengobatan akupunktur. Mereka memanfatkan pengobatan akupunktur dan moksibusi dalam praktek kedokterannya sehari-hari.

Pada tahun 563 masehi ilmu akupunktur mulai menyebar ke Jepang. Dokter Che Jwang adalah orang pertama yang membuat atlas anatomi dengan titik-titik akupunktur. Pada masa itulah banyak pelajar-pelajar dari Jepang dikirim untuk memperdalam ilmu ini di Cina.

Berikutnya pada masa dinasti Thang sekitar tahun 752 Wang Dao menulis sebuah buku berjudul ” Rahasia Obat-obat Seorang Pengobat Desa” buku tersebut menguraikan secara mendetil tentang ilmu pengobatan akupunktur dan moksibusi.

Pada zaman dinasti Sung 1027 dibuatlah patung perungggu sebagai acuan atlas anatomi akupunktur yangsampai sekarang masih banyak dipakai oleh para pelajar yang mendalami akupunktur diseluruh dunia.

Saat dinasti Ming berkuasa sektar tahun 1425 Dhen Houi menulis buku yang diberi judul “Buku Klasik Pengobatan Ajaib” dan antara tahun 1522-1566 seorang ahli akupunktur menuliskan syair-syair pengingat titik-titik akupunktur sehinggga memudahkan kita dalam menghapal titik-titik akupunktur tersebut yang jumlahnya ratusan.

Demikianlah sekedar gambaran betapa ilmu akupunktur ini sudah sangat lama dipelajari dan dipraktekkan oleh bangsa Asia khususnya oleh masyarakat Cina. Pada saat ini ilmu akupunktur semakin menarik minat para pelajar diseluruh dunia untuk ikut mendalami dan mempraktekkan ilmu akupunktur sehingga ilmu ini mengalami penyebaran yang luar biasa pesatnya sehingga semakin dirasakan manfaatnya bagi umat manusia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar