Laman

Senin, 21 Juni 2010

Nyeri haid (Dismenorhae)

Nyeri Haid (Dismenorhae)

Suatu proses yang normal jika seorang wanita mengalami haid atau menstruasi. Hal ini terjadi karena adanya peluruhan dinding (endometrium) yang disertai dengan pendarahan dan biasanya terjadi rutin setiap bulan kecuali pada masa kehamilan.Pada sebagian wanita, biasanya akan mengalami masa yang menyiksa yaitu proses haid yang disertai dengan nyeri atau rasa sakit. Sebenarnya normal bila seorang wanita merasa nyeri, hanya terkadang seorang wanita merasakan nyeri haid yang sangat hebat sampai mengganggu aktivitasnya. Nyeri haid pada taraf yang berat ini sering disebut dengan dismenorhae.
Gejala mungkin mulai mucul 1-2 hari sebelum menstruasi, puncaknya pada hari pertama aliran, dan mereda pada hari itu atau selama beberapa hari. Rasa sakit biasanya digambarkan sebagai tumpul, sakit, kram dan sering menjalar hingga punggung bawah

Klasifikasi Nyeri Haid
1. Nyeri haid primer, timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan berjalannya waktu, dengan lebih stabilnya hormon tubuh atau perubahan posisi rahim setelah menikah atau melahirkan. Nyeri haid ini adalah normal, namun dapat berlebihan apabila dipengaruhi oleh faktor fisik dan psikis seperti stress, shock, penyempitan pembuluh darah, penyakit yang menahun, kurang darah, kondisi tubuh yang menurun, atau pengaruh hormon prostaglandine. Gejala ini tidak membahayakan kesehatan.
2. Nyeri haid sekunder biasanya baru muncul kemudian, yaitu jika ada penyakit yang datang kemudian. Penyebabnya adalah kelainan atau penyakit seperti infeksi rahim, kista atau polip, tumor sekitar kandungan, atau bisa karena kelainan kedudukan rahim yang menetap.

Terapi
Pengobatan dismenorhae disamping dengan menggunakan obat-obatan penghilang nyeri juga dapat menggunakan teknik akupunktur. Berdasarkan penelitian akupunktur ternyata dapat membantu mengatasi gangguan nyeri haid secara efektif. Penusukan akupunktur bekerja pada tingkat lokal, segmental dan sentral. Pada kasus dismenore akupunktur bertujuan : melancarkan aliran darah ke uterus, mengurangi kontraksi uterus, menghambat pengeluaran prostaglandin (PGF2 alfa) dan meningkatkan produksi endorfin yang berakibat meningkatnya nilai ambang nyeri, sehingga penusukan pada titik-titik akupunktur dapat mengurangi/menghilangkan nyeri yang ada, mengaktivasi mekanisme pertahanan tubuh dan memulihkan homeostasis.
Keuntungan terapi dismenorea primer dengan menggunakan akupunktur adalah efeknya cepat dalam mengurangi nyeri, tekniknya sederhana, relatif tanpa efek samping, dengan demikian diharapkan penggunaan obat farmakologi dapat dikurangi, dan mengurangi biaya pembelian obat analgetik, diharapkan berkurangnya atau hilangnya nyeri akan meningkatkan kualitas hidup, penurunan angka absensi sekolah, peningkatan prestasi belajar.
Pada pengobatan akupunktur terkadang pasien takut terhadap jarum dan di tempat tusukan dapat terjadi hematom dan alergi. Rasa takut jarum dapat diatasi dengan komunikasi yang baik antara dokter danpasien sedangkan hematom yang timbul biasanya hilang dalam waktu 1 minggu, dapat juga dilakukan kompres dengan air hangat atau diberikan salep Thrombophob. Bintik kemerahan pada bekas tusukan biasanya hilang dalam waktu 1-2 hari.
Obat penghilang sakit (golongan NSAID, COX2 inhibitor) selain harganya relatif mahal, dan jika dikomsumsi terus menerus seringkali menimbulkan efek samping pada hati, ginjal dan saluran pencernaan, dibandingkan dengan terapi yang menggunakan obat-obatan penghilang sakit, terapi akupunktur relatif lebih aman dan efek samping yang ditimbulkan sangat kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar